Moody? Yeah, it’s me.


Perkenalkan nama saya Ni Luh Putu Riska Riana Paramita. Saya seorang gadis moody yang lahir pada tanggal 14 Januari 1995, Badung, Bali. Dalam segi fisik, saya termasuk orang yang tidak terlalu beruntung. Pendek, kurus tapi setidaknya gak jelek-jelek amat sih. Dalam segi Jasmani, astungkara saya sehat. Tidak ada kelainan mental (kalaupun ada, mungkin saya gak akan nulis blog ini) dan untuk otak juga ya lumayanlah setidaknya saya bias berhitung 1-10 dengan benar hahaha.
 Saya ini tipe orang yang “moody”. Mood saya seringkali berubah-ubah tanpa alasan yang jelas. Terkadang, saya bisa sangat merasa sangat senang kadang juga saya bisa merasa sangat sedih dan saya sediri juga tidak tahu apa alasan yang membuat saya merasa seperti itu. Tapi yang bisa menyeimbangkan mood saya Cuma satu, yaitu music. Saya tipe pecinta music barat beraliran pop, rock, jazz atau apapun jenis music. Bukannya saya tidak mencintai produk dalam negri, tapi menurut saya dengan mendengarkan lagu barat saya bisa belajar secara otodidak bahasa inggris. Karena dengan lagu barat, saat saya mendengarkan lagu saya akan sedikit lebih susah mengartikan lagu tersebut dan membuat saya penasaran dan ingin mencari tahu apa arti dari lagu tersebut. Dibandingkan dengan lagu melayu, lagu bahasa barat lebih susah dihafalkan karena itulah saya menyukai lagu barat. Lagipula lagu yang gampang dihafalkan akan membuat kita lebih cepat merasa bosan daripada lagu yang susah kita hafalkan. It’s so true.
Nah, karena berawal dari music inilah saya jadi menyukai bahasa inggris. Saya jadi lebih ingin mengenal  bagaimana berbahasa inggris itu. Saya selalu bersemangat dengan pelajaran bahasa inggris disekolah. Tetapi jujur, teori selalu membuat saya mengantuk. Walaupun saya menyukai bahasa inggris, setiap pelajaran tentang grammar saya selalu mengantuk. Haha, saya lebih menyukai praktek, saya lebih menyukai berbicara langsung menggunakan bahasa inggris dan itu membuat saya lebih cepat mengerti dibandingkan teori. Saya tidak pernah mengikuti les atau apapun diluar kegiatan sekolah, saya lebih suka belajar bahasa inggris dirumah dari mencoba berbicara menggunakan  bahasa inggris seadanya dengan keluarga, belajar bahasa inggris dari game computer yang saya mainkan, dan terutama lagu yang berbahasa inggris.
Dibalik sifat suasana hati saya yang suka berubah-ubah saya mempunyai jiwa yang tegas atau keras kepala. Saya akui ego saya sangat tinggi, itu membuat saya menjadi seseorang yang egois atau terlalu mempertahankan pendapat sendiri. Karena saya mengambil keputusan selalu dengan pemikiran yang matang dan berperinsip. Saya tidak hanya sekedar mengambil keputusan berdasarkan ikut-ikutan atau semacamnya. Dari itulah yang membuat saya terjun ke dunia pariwisata. Saya suka traveling, dan saya juga menyukai bahasa inggris jadi saya berfikir bagaimana caranya memadukan agar hobi bisa menjadi pekerjaan yang menghasilkan banyak uang. Ya sudah saya langsung tertarik terjun ke dunia pariwisata. Menurut saya dunia pariwisata di Bali sangat berpeluang besar dalam bidang pekerjaan. Pariwisata tak hanya mencakup hal kecil namun pariwisata mencakul hal yang luas dari perjalanan, object wisata, akomodasi dan sebagainya. Karena saya tipe yang tidak menyukai teori, saya memilih jalur smk (sekolah menegah kejuruan) saat kelulusan smp. Orangtua saya sangat melarang, tapi karena sifat saya yang keras kepala membuat saya jadi tetap mempertahankan prisip saya untuk terjun ke dunia pariwisata. Bapak saya dulu sangat menginginkan saya menjadi bidan. Saya dulu hampir disekolahkan di asrama. Tetapi, saya sangat menolak. Karena saya sama sekali tidak tertarik dengan dunia kesehatan. Untungnya keputusan yang saya ambil ini mempunyai alasan yang kuat dan peluang yang bagus. Saat kelulusan smk, belum mendapatkan ijazah saya sudah diterima berkerja di sebuah villa di semninyak dibagian front office menjadi receptionist. Saya akui, didunia pariwisata memang jauh lebih banyak peluang kerja atau usahanya jadi kita bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan.

Jadi, pola pikir kita sangat menentukan masa depan kita kelak. Kita harus melatih pola pikir kita sedini mungkin untuk memikirkan sesuatu secara sistematis dan terencana untuk kedepannya. Keputusan apapun yang kita ambil harus berdasarkan alasan yang kuat dan minat yang kita punya. Telusuri bakatmu dari hoby yang kamu minati, karena bakat dan potensi dari apa yang kita sukai. Dan kita harus memilih sesuatu itu dengan keadaan “suka” dan bukan karena “terpaksa”. Karena apapun yang kita lakukan dari rasa terpaksa tak akan membuahkan hasil yang baik. Keep spirit, be you just you and enjoy your life!
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to " Moody? Yeah, it’s me."

Posting Komentar